Model Wedges untuk trend 2015 yang dirancang Ferragamo mirip Rainbow
di tahun 1937, Ferragamo back to basic ketika Wedges bertransformasi ke
Prism ?
Wedges dikenal sebagai model sepatu wanita rancangan Salvatore Ferragamo
pada tahun 1930-an, dalam perkembangannya Wedges hadir dengan beragam
style yang inovatif dan revolusioner. Dari kreasi Ferragamo cenderung
membuat Wedges menjadi karya seni, sehingga beberapa style Wedges sempat
dipatenkan agar tak diduplikasi dan dijual oleh pihak lain yang
membonceng eksklusivitas dan popularitasnya.
Dari tahun ke tahun trend Wedges yang dikeluarkan oleh Rumah Mode
Salvatore Ferragamo selalu mendapat perhatian secara khusus dari
kalangan pecinta fashion, khususnya sepatu wanita. Hal ini bisa
dimaklumi mengingat Ferragamo adalah penemu model Wedges, sehingga nama
Ferragamo selalu identik dengan Wedges.
Bagaimana disain Wedges Ferragamo untuk trend 2015 ?
Pada umumnya wedges yang dirancang dan ditawarkan sebagai trend di tahun
mendatang diperagakan secara lengkap dengan padanan gaun yang juga
menjadi bagian dari rancangan Ferragamo, karena sejak kembali ke Italia
pada tahun 1927, tepatnya ke Florence selain merancang sepatu wanita
sebagai fokus utamanya, Ferragamo juga mulai merancang berbagai disain
yang terkait dengan fashion.
Hingga beberapa tahun terakhir, Wedges dengan karakter solenya yang
tebal selebar ukuran telapak kaki itu cenderung berubah semakin tipis di
bagian tumit. Meskipun bentuk ini tergolong sebagai model Prism, tetapi
pasar dan konsumen menganggapnya tetap sebagai model Wedges. Prism
memang terkesan lebih estetik jika dibandingkan penampilan Wedges yang
memiliki sole ekstra tebal.
Karena itu, ketika beberapa rumah mode terkenal menggelar fashion show
berthema trend 2015 selama kurun waktu tiga bulan menjelang akhir tahun
2014, model Wedges yang ditampilkan di kota yang terkenal sebagai pusat
mode dunia, New Yok, Paris dan Milan adalah Wedges yang telah
bertransformasi ke Prism. Beberapa sentuhan para perancang terhadap
Prism membuat modelnya terkesan futuristik.
Beberapa pilihan trend 2015 yang disarankan oleh Diane von Furstenberg,
Prada, Jil Sander dan Marni untuk sepatu model Wedges adalah modifikasi
bagian solenya yang diinspirasi sole sepatu militer, sehingga
penampilannya lebih terkesan maskulin. Sementara rancangan yang
disarankan Stella McCartney, Jean Paul Gaultier, Kenzo, dan Chalayan
untuk model Wedges makin cenderung didominasi oleh model Prism dengan
sentuhan warna-warna mencolok dan mengarah ke bentuk sandal. Nampaknya
model Wedges sudah cenderung ditinggalkan dan para disainer memfokuskan
rancangannya pada platform yang menyempit di bagian tumit atau Prism.
Tetapi dalam Milan Fashion Week, akhir September 2014 Ferragamo
menampilkan koleksi Wedges trend untuk Musim Semi dan Musim Panas 2015
yang didominasi oleh karakter Rainbow Wedges. Style ini berciri
“konvensional” dengan platform tebal mulai dari ujung jari hingga tumit,
solenya dibuat dengan pola bertumpuk dilapisi suede dengan warna
monokrom abu-abu, sehingga di antara setiap lapisan tersebut membentuk
garis. Efeknya secara visual mampu menghapus kesan Wegdes dengan sole
yang tebal dan kaku.
Trend dalam dunia fashion memang berputar mirip lingkaran dimana trend
tertentu pada suatu saat akan terulang kembali, setiap model sepatu
dengan style yang khas memiliki daur hidup yang berbeda-beda. Sepatu
Wedges yang menurut sebuah penelitian pada tahun 2013 tidak disukai kaum
pria, baru saja bergeser ke model Prism. Kalangan produsen dan desainer
sedang menyusun strategi untuk menguasai pasar sepatu wanita dengan
beragam style berbasis model Prism.
Tetapi Wedges yang ditawarkan Rumah Mode Salvatore Ferragamo untuk trend
2015 justru terkesan kembali ke era 1937-1938, saat Rainbow yang
dirancang Ferragamo menuai kekaguman karena desainnya dinilai sangat
revolusioner di jamannya. Desain yang menawarkan “reinkanasi” Rainbow
Wedges tersebut, apakah bisa mengangkat Wedges Ferragamo merebut pasar
di tahun 2015, sementara perancang yang lain cenderung menawarkan model
Prism dengan beragam style, dari klasik hingga futuristik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar